Minggu, 4 Maret 2012 pukul 00:31 am
Lirih terdengar Murottal Al-Insyirah yang sendu mengiringi dini hari ini, sejak kemarin tepatnya Sabtu sudah terlalu banyak hiruk pikuk kehidupan yang cukup membuat saya ingin sekali menarik diri sesegera mungkin, lemahnya iman yang mengintai setiap saat selalu menjadi godaan terberat saya, terkadang ingin sekali menjadi gadis cengeng yang setiap hari hanya mengeluhkan hal yang tidak sesuai dengan rencana saya, tapi apa gunanya? Bukankah hidup ini untuk dijalani dan untuk diresapi berbagai maknanya? Allah pun berjanji ”Sungguh dibalik kesulitan ada kemudahan” dan ayat ini disebutkan hingga 2 kali,  mungkin saat ini hanya itulah kata ajaib yang masih sanggup saya pegang sebagai ‘jimat’ menjalani kehidupan. “Surga itu bukan buat orang-orang lemah” itupun juga menjadi kata yang paling menyentil telinga saya sampai saat ini. Entah sudah berapa jauh saya melangkah dan entah berapa banyak bekal yang masih harus dipersiapkan untuk di akhirat… 
Kerinduan dengan hal yang saya pernah miliki selalu saja berlarian di memori dan menjadi dongeng pengantar tidur yang paling indah, sebab saya akan sering bermimpi memilikinya kembali, setiap kepingan memori yang terasa tak memiliiki daya bahkan untuk bangun dan kembali berlari. Namun kekuatan dari cinta yang begitu banyak tercurah dari kerabatlah yang membuat saya sanggup memiliki semangat dan tetap berlari lagi saat bangun dari tidur nanti, kekuatan ilmu pengetahuan yang masih sanggup menjadi alarm pagi saya, senyuman orang yang begitu mencintai Rabb-nya yang masih lengkap menjadikan setiap hari saya begitu terasa nikmat. Yah begitulah hidup, sepanjang menuju tujuan utama kita yakni meraih ridho dan surga Allah, kita juga butuh berbagai bentuk semangat dan kritik dari orang lain. Saya dulu bukanlah orang yang cukup tough untuk menerima kritik, sedikit saja kritik yang saya terima akan membuat saya kehilangan passion melakukan hal yang sedang saya tekuni. Namun semakin bertambahnya usia, Allah pun makin begitu sayang terhadap hambaNya, saya semakin dibuat mengerti betapa kritik yang dulu sangat membuat saya goncang justru sekarang saya memegang  kendali untuk tetap stabil dan tetap mengambil hikmahnya. Keep fighting, do the best and Allah who will do the rest :D
Ditulis pas mau tidur di kamar sekaligus markas besar ;)
 
No comments:
Post a Comment