Saturday, May 18, 2013

20 Maaf Yang Selalu Ingin Kukatakan

Bismillah



1. Maaf karena aku masih berani menulis ini

2. Maaf atas perilaku yang kekanakkan, karena sunguh hanya saat bersamamu aku merasa menjadi diri sendiri

3. Maaf untuk waktu yang kau habiskan untuk menungguku saat kita ingin jalan-jalan

4. Maaf aku seringkali ceroboh saat berdua denganmu

5. Maaf aku masih mencarimu

6. Maaf karena ketidaksempurnaan cintaku

7. Maaf atas rindu yang tak kunjung usai

8. Maaf karena aku seringkali merengek

9. Maaf saat kau sakit aku tak bisa menjagamu

10. Maaf karena aku masih menyayangimu

11. Maaf aku sering tak mendengar nasihatmu

12. Maaf karena aku tak mau digenggam saat menyeberang jalan--setelah itu kau akan memarahiku lama sekali

13. Maaf untuk laranganku padamu--yang kadang tak masuk akal

14. Maaf karena mempertahankanmu sampai detik ini

15. Maaf atas kegagalan rencana masa depan kita

16. Maaf tak menjadi masa depan yang baik untukmu

17. Maaf karena meminta untuk selalu bicara di telepon tiap malam--aku rindu suaramu

18. Maaf untuk pertemuan pertama kita di tempat itu

19. Maaf atas kecemburuanku pada orang yang berda di dekatmu--ugh! kita jadi jarang bertemu

20. Maaf atas segala kata maafku kali ini


Salam

Friday, May 10, 2013

Si Gadis Sendu

Bismillah

---

Satu masa tlah terlewati
Benci dan rindu merasuk di kalbu
Ada apa dengan dirinya?
Sulit untuk ia ungkap semua*


Semenjak 2011 lalu, Adishya Puty Rahma yang dikenal baik sebagai Dishy berubah sedikit demi dikit. Dulu Ia dikenal sebagai gadis periang, penuh perhatian kepada seluruh orang yang dikenalnya—bahkan belum dikenal, Ia pandai bersosialisasi di berbagai kalangan dan penuh percaya diri. Sampai pada suatu ketika takdir yang begitu menyakiti batinnya menerpa. Dishy sekarang menjadi gadis pendiam, lebih banyak mengikuti apapun yang dikatakan temannya dan kehilangan hampir seluruh kepercayaan diri.


Jangan pernah bibir tertutup
Bicarakan semua yang kau rasakan*


Di suatu malam, Dishy sadar bahwa yang terjadi pada dirinya belakangan ini sama sekali bukanlah kemauannya. Semua terjadi begitu saja tanpa disadari, Ia mengerti betul apa yang menjadi gejolak di hatinya, namun sampai detik ini pun Ia tak mengerti dimana jalan kembali—atau hanya sekedar keluar dari segala hal yang sama sekali bukan dirinya.


Kuat bukan berarti tak rapuh
Tersenyum bukan berarti tak ada sendu
Berlari bukan berarti melarikan diri
Diam bukan berarti tak memiliki jawaban
Mencibir bukan berarti ingin menyakiti


*(Ada Apa Dengan Cinta – Melly Goeslaw dengan sedikit gubahan)

---

Salam

Thursday, May 2, 2013

Gadis di Musim Hujan


Bismillah

---

Kau adalah hangat. Padamu aku temukan dunia yang ramai dan selalu bahagia.
Kau adalah rumah. Tempat aku menitipkan tawa kanak-kanakku, juga menyimpan mimpi tentang sebuah masa depan.

Suatu hari, mungkin rumahku tidak lagi kau. Tidak bisa dab tidak mungkin. Kau hanyalah rumah tempat aku mnyimpan berpuluh-puluh frame yang tidak akan lapuk karena waktu. Tempat aku selalu kembali meski mungkin kau tidak lagi berada di sana.

Sampai pada waktu dimana kau datang menjelma sepi. Lalu, pergi meninggalkanku dalam gigil. Gadis polos dalam kamuflase musim hujan, aku membencimu. Tak ada kau dan aku dalam cerita masa depan. Itulah mengapa aku memilih menjauh.

Namun, kau tahu, hingga mana pun jauh mengantar langkahku, ternyata tak pernah ada yang menamai rindu milikku, sesempurna kau menamainya. Dan membuat akan selalu menjadi milikmu.

-Hanami


Balada Ice Cream Mint


Bismillah

---

Mencintaimu seperti menikmati seporsi mint ice cream.
Kebekuan hatimu, dingin menyentuhku.
Tak cukup satu sendok untuk merasamu.
Butir pahit yang melebur di dalamnya justru membuatku menyendoknya lagi, dan lagi.


Aku Tidak Akan Mengeluh

Bismillah

--- 

Tak terhitung sudah berapa kali ini terjadi…

Jatuh dan membuatku merasa kecil di dunia ini. Kecewa dan membuatku berhenti untuk percaya orang lain. Dikhianati dan membuat aku pesimis terhadap cinta. Seperti burung kecil yang baru terbang, dunia menyuruhku untuk belajar semua hal dalam waktu singkat. Aku dipaksa untuk menentukan segala-galanya seorang diri. Tiba-tiba saja, hidup dewasa tidak semenyenangkan di pikiranku selama ini…

Tapi kau selalu siap berdiri di belakangku…

Kau tetap menyemangatiku dan berkata semuanya akan baik-baik saja. Tak putus-putusnya yakin aku bisa mencapai apa pun yang kuinginkan di saat yang lainnya benar-benar meragukanku. Kau membuatku merasa berharga.

Jujur saja, aku lelah berjuang terus. Tapi demi dirimu aku belum akan menyerah dulu. Mungkin aku harus berusaha lebih keras. Mungkin aku harus mencoba sekali lagi… entahlah. Aku tidak akan mengeluh…

Kau membuatku sadar…

Ternyata sejak awal, aku tak pernah dibiarkan sendirian.